Tajuk : Kita Sentiasa Di Hati

Semoga ketemu jodoh yang padan yang cocok buatmu kawan......
Yang kenal dan bisa menghargai wanita sebaikmu.....
Yang akan mengajarmu dan mengimamkan solatmu.....

Ku sentiasa doakan yang ikhlas
Terbaik buatmu....

Kerna kau dan aku tidak pernah jauh
Kita sentiasa ada di hati....


S.K.B 050814

TAJUK : Bila Lautan Hilang Gelora II



Bila lautan hilang gelora
Mentari terbit di ufuk senja
Membawa sebuah sinar bahagia
Menandakan esok masih ada

Bila lauta hilang gelora
Nelayan tua kembali ceria
Senyum di ukir tanda bahagia
Rezeki bakal kembali bersama

Bila lautan hilang gelora
Kolek kecil bisa belayar
Membelah badai samudera
Menuju ke kemuncak cita

Bila lautan hilang gelora
Sekeping hati mula berbunga
Tanda pergi sebuah derita
Meniti usia di hujung senja


Bila lautan hilang gelora

Pemergian


permergianmu tanpa bicara
permegianmu menambah duka
permergianmu tanpaku rela
pemergianmu memilukan jiwa

kau pegi buat selama-lamanya
meniggalkan dunia yang fana
bercucuran airmata
terkenang sahabat tercinta
kipni sudah tiada

kau prgi dan tidak akn kmbali lagi
mnempuh dugaan yg mlanda
kpdmu yg esa
kau cucurilah rhmat ats dirinya
salah2...hahaha..kau cucurilah rhmat kpdnya
dirinya amatku cnta
kini tlh tiada

nukilan rasa

saiful ali
shoaw

Tajuk : Tiba Seru


Ku semai rasa dibatas cinta
Kian subur dan berbunga
Mekar terasa gelora dijiwa

Ku sulam indah bebenang sayang
Bercorak iman bermotif taqwa
Pada diri-Nya

Ku pahat agung nama-Mu Ilahi
Atas titian jalan kebenaran
Agar tiba seru keredhaan

Ku pilih cinta pada-Mu Allah...
Sebelum cinta sesama insan





Coretan rasa
Saiful Ali
Beladin (250614) 

Tajuk : Ya Rabul ‘Alamin....


Lahirku ke dunia ini
Atas dasar cinta berahi
Penuh indah rasa dijiwa

Tapi kini....
Dimana salahku?
Kau tunduk malu padaku
Hinakah aku?
Jijikah dirimu padaku?

Tidakah kelahiranku ini
Yang kau tunggu ?
Yang kau harapkan ?
Yang kau impikan?

Atas nama bukti cinta sejati.

Oh ayah....
Oh ibu....
Kenapakah aku yang terpalit
Akan dosa kalian?
Ketelanjuran itu adakah kemahuanku?

Hingga akhirnya,
Aku kian terbiar......
Aku semakin terabai....
Aku selalu kesepian........
Aku dicaci hina

Sedih...aku pilu
Jiwa ini merintih untuk tahu
Apakah dosa kesalahanku?

Ayah.....oh ibu......
Lihatlah aku......
Renunglah mataku...
Tidakkah aku ini anakmu?
Kasihlah padaku...
Lindungilah aku....
Ku mohon padamu.....

 Ya Rab......
Hati ini pilu....

Ya Rabul‘Alamin.....
Bantulah aku.....

Sebesar itu Gunung Uhud
Dibahuku terpikul bebanya.....

Ya Rab.....
Ya Rab......
Ya Rabul ‘Alamin.....

Ku hanya mampu sujud pada-Mu
Memohon belas kasih sayang-Mu
Agar hati ini bisa tabah
Agar hati ini bisa tenang
Agar hati ini bisa Redha akan duga-Mu

Moga aku kian tabah
Agar dapat aku menikmati
Seteguk kemanisan madu
Hidup dunia.....



Coretan rasa
Saiful Ali
S.K Beladin 2014

gelap malam telah berlalu



Gelap malam telah berlalu
Bersama seribu titis kehampaan
Membawa pergi secalit kesuraman....
Bersama masa yang telah berlalu pergi

Mentari  pagi kini menjelma
Dengan segunung harapan
Membuahkan sinar sejuta impian
Untuk masa hadapan....

Mara kita kini  ke hadapan
Memburu segegam impian
Berbekalkan tekad dan azam
Menjulang mahkota kejayaan

Bila bahagia mula menyentuh
Indah terasa menikam raga..
Bila duka terpalit suka...
Sekeping hati mula berbunga

Tapi ingat aku berpesan...
Sejauah mana pelayaran kau
di tengah lautan....

Jangan kau lupa adanya daratan...
Yang pasti menunggu
saat tiba kau berlabuh kelak
Yang pasti kembali kepada-Nya.


P&P



Perjalanan dan pengalaman…

Adalah  pembikin jalan kehidupan

Kegagalan…sedih…

Jatuh ke bawah..dan bangkit semua….

Menjadi guru yang terbaik

Mengajar kita megenainya…


650pm beladin

Mangsa apa?



Pada lembangan Batang Saribas
Dipinggir tebingan desa Beladin
Duduk termangu seorang insan
Sedang asyik mencongak kata

 .......................

Kekeruhan air batang saribas
Seumpama keruhnya suasana desa
Anak muda menjadi mangsa
Bangsa kita semakin leka
Kita hanya melihat sahaja

Sosialisasi bermaharajalela
Mengorbankan satu persatu  anak bangsa
Gugur mengeguk kencingan syaitan
Hanyut di bawa arus kemaksiatan

Satu persatu menjadi hamba
Pada sengketa hidup manusia
Saat banggsa lain berjaya
Anak bangsaku semakin alpa

 .........................

Pedih hati luka berdarah
Kini nanah sudah menjadi barah
Melihat bangsaku semakin parah
Haruskan kita hanya berserah?


detik kepulangan



Malam  gelita diselubungi awan
Dingin sayu seluruh alam
Menati detik  untuk kepulangan
Anak-anak adam


Telah menjadi satu ketetapan
Setiap yang bernyawa pasti merasakan
Hembusan terakhir nyawa di badan
Terpisah roh dari asal kejadian


Dengarlah wahai  sekalian umat
Kita bersama menyampaikan pesan
Carilah bekalan untuk akhirat
Jika tidak tersiksa badan


Janji tuhan itu kepastian
Syurga dan neraka juga kemestian



bukan tak biasa tapi terlalu lama




Ku harungi jua
Hati sedih lagi hiba
Tika senja merah di ufuk batang saribas
Sesekali gigitan rengit senja
Mengaggu lamunan hampa 


Ada cerita dalam duka
Sedih mengisi di kala senja
Kampung halaman nun jauh di sana
Ayah ibu tiada di mata


Bukan sedih kerana tidak biasa
Tapi sudah terlalu lama
Hidup berkelana sepanjang masa
Dari pagi hingga ke senja

...


Harapan


Harapan

Mungkinkah menjadi kenyataan

Setelah lama ku impikan

Untuk memiliki kejayaan

Bukan igauan

Bukan mimpi di siang hari


Harapan

Mungkinkah tertunai

Setelah kucurahkan

Ilmu pengetahuan

Hanya untuk bekalan

Masa hadapan


Harapan

Tak kuhampakan

Semua yang mengharapkan

Aku beroleh kejayaan

Yang bakal ku miliki

Yang bakal aku kecapi


Harapan

Adakah akan tercapai

Jika kita leka dan cuai

Dalam mencari kejayaan

Semoga menjadi impian

Satu kenyataan



Shoaw

Utusan Sarawak

Ahad 6 Oktober 2002 ( 29 Rejab 1423 H )